Sigi - Pada tanggal 23 hingga 25 Juni 2023, Sigi menjadi tuan rumah acara Festival Lestari 5. Salah satu booth yang disediakan oleh panitia adalah booth "Endemik Sigi". Booth ini diisi oleh berbagai lembaga konservasi di Sulawesi Tengah, seperti Kalibamba House, Era Sulawesi, Yayasan Aksi Konservasi Celebica, dan Zoological Community of Celebes (ZCC). Lembaga-lembaga tersebut menyampaikan berbagai informasi mengenai satwa endemik yang bisa ditemukan di daerah Sigi maupun pada daerah yang lainnya di Sulawesi Tengah. Di kesempatan ini, ZCC membagikan informasi tentang Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi), jenis langka yang hanya bisa ditemukan di beberapa daerah di Sulawesi Tengah.
Status konservasi Kura-kura Hutan Sulawesi adalah Critically Endangered dalam IUCN Red List, artinya jenis ini menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar. Studi mengenai populasi mereka masih sangat kurang, habitatnya juga sangat terancam akibat deforestasi yang disebabkan oleh faktor antropogenik di Sulawesi Tengah (Riyanto, 2006; Riyanto et al., 2013; Simms et al., 2022). Oleh sebab itu, program pemantauan jangka panjang untuk pengelolaan konservasi L. yuwonoi lebih lanjut, termasuk mendokumentasikan dampak aktivitas manusia (mis., ukuran populasi, praktik perburuan, sumber pendapatan, dll.) dan praktik pertanian (mis., jenis tanaman , penggunaan dan frekuensi pupuk/pestisida/herbisida, dll.) harus segera dilakukan Simms et al., 2022).
Dalam Festival Lestari #5 di Kabupaten Sigi, ZCC menampilkan sebagian hasil penelitian mengenai assessment populasi Kura-kura Hutan Sulawesi. Penelitian ini didanai oleh The Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund (MBZ Fund). Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan informasi terkini dan jelas tentang distribusi, populasi, ancaman, dan pelaksanaan aksi konservasi spesies target di Sulawesi Tengah.
Moh. Reza Sese, Kepala Bidang Perencanaan dan Strategi Ilmiah ZCC, mengungkapkan keprihatinannya atas status Kura-kura Hutan Sulawesi yang terancam punah. "Spesies ini termasuk dalam Daftar Apendiks II CITES dan kategori yang sangat terancam punah menurut IUCN Red List, sehingga sangat membutuhkan perhatian kita" ujarnya. Selain itu, Khofifah Indah Pratiwi dan Auni Ade Putri, Field Project Coordinator dan Project Leader penelitian Kura-kura Hutan Sulawesi, menyampaikan harapannya melalui Festival Lestari sebagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian dan partisipasi aktif jenis ini.
24 Juni 2023: Moh. Reza Sese berbagi informasi tentang spesies terancam punah di Sulawesi, khususnya Leucocephalon yuwonoi dan Indotestudo forstenii yang sedang menjadi fokus project ZCC saat ini.
Kolaborasi antara ZCC, Kalibamba House, Yayasan Aksi Konservasi Celebica, dan Era Sulawesi pada Festival Lestari memberikan sinergi yang kuat dalam upaya pelestarian satwa terancam di Sulawesi serta memberikan platform yang luas untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi kepada khalayak yang lebih luas.
Melalui kegiatan ini, ZCC berharap kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan keterlibatan aktif dalam upaya konservasi diharapkan semakin meningkat di kalangan masyarakat. Dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak, ZCC percaya bahwa upaya ini dapat memulihkan populasi jenis ini dan menjaga keberlanjutan alam Sulawesi untuk generasi mendatang.
Penulis: Moh. Reza Sese, Muh. Sucipto Suharman, Auni Ade Putri
Comments